Artikel Pertanian

Selasa, 18 Oktober 2016

Cara Tepat Pemupukan Tanaman Padi




Untuk memahami pemupukan bagi tanaman padi, kita harus mengetahui umur tanaman padi terlebih dahulu. Sekarang ini banyak varietas padi yang dilepas pemerintah berumur genjah.
Contoh, Inpari 10 berumur 108-116 hari dan Inpari 13 berumur 103 hari.
Tetapi untuk padi ciherang dan IR 64 umumnya berumur 115 -125 hari.
Fase Tumbuh Padi
Dengan melihat 2 kondisi ini saja, kita akan kesulitan untuk menentukan kapan waktu pemupukan yang tepat bagi keduanya.
Untuk menentukan kapan tanaman padi dipupuk dilihat dari fase-fase tumbuhnya tanaman padi. contoh padi ciherang yang berumur 115 – 125 hari.
Fase-fase ini adalah sbb :
– persemaian 20 hari
– fase vegetatif 35 hst
– fase generatif reproduktif 36-65 hst
– fase generatif pematangan 66-100 hst
Pupuk Dasar
Sewaktu bibit pindah tanam, bibit perlu waktu sekitar 8-12 hst atau rata-rata 10 hst untuk dapat memperkokoh perakaran. Saat inilah, sebaiknya pemupukan pertama dilakukan. Sebab pada saat itu daun dan akar tanaman padi sudah mulai berkembang. dengan demikian akan maksimal menyerap unsur hara. Jangan diberikan pada waktu 0-5 hst, sebab daun dan akar tanaman padi belum berkembang dan masih dalam kondisi stres. Dalam kondisi ini akar belum siap menerima pupuk. Bila kita berikan akan sia-sia, apa lagi kita berikan pupuk urea dalam jumlah yang tinggi. Sebab pupuk urea mudah menguap dan bersifat higroskopis. Pada waktu pemberian sebaiknya pada saat kondisi air lagi macak-macak.
Pupuk Susulan Ke-1 .
Diberikan sekitar pekan ke 3 (sekitar 21-25 hst ) ditandai setelah para petani melakukan pengoyosan, saat inilah pemupukan dilakukan. Sewaktu pengoyosan dilakukan maka akar tanaman padi akan putus. Dengan putusnya akar, tanaman akan membentuk anakan baru. Pada kondisi ini seperti ini, tanaman dapat maksimal penyerap unsur hara yang diberikan. Dengan demikian, tanaman padi akan menghasilkan jumlah anakan yang maksimal ke depannya.
Pupuk Susulan Ke-2.
Diberikan sekitar umur tanaman mencapai pekan ke 5 ( sekitar 30-40 hst ). Masa ini adalah peralihan dari fase vegetatif ke generatif. Dalam kondisi ini tanaman sedang membutuhkan nutrisi yang tinggi. Hal ini ditandai dengan keluarnya daun bendera atau padi bunting. Artinya malai padi akan segera keluar. Pada umur tersebut adalah saat yang tepat pemupukan tahap ke 3 diberikan. Dengan demikian, tanaman padi akan menghasilkan malai yang optimal.
Jadi bila kita ingin melakukan pemupukan tanaman padi, lihatlah 3 kondisi tersebut di atas. Saat itulah kondisi tanaman padi akan maksimal menyerap unsur hara yang kita berikan dan hasilnya dapat memuaskan. Pemupukan tanaman padi disesuaikan dengan kondisi cuaca/iklim, struktur tanah, waktu, tempat, varietas dan faktor lainnya akan sangat menentukan.
Teknik pemupukan tanaman padi sangat relatif, tidak ada ukuran pasti dosis dan waktu yang ditentukan, karena banyak faktor yang harus diperhatikan. Struktur tanah dan kondisi unsur hara yang berbeda-beda di empat satu dengan tempat lainnya, tentu memerlukan teknik dan cara yang berbeda-beda dalam melakukan pemupukan.
Dalam teknik pemupukan padi diperlukan ketelitian dan kejelian, karena dosis yang pas hanya bisa diketahui dengan terus melakukan uji coba. Penting kita ketahui perkembangan pertumbuhan tanaman padi pada setiapmusim tanam. Jika diraskan belum maksimal perlu dicoba kembali atau dirubah/tambah ukuran, jenis pupuk yang dirasakan belum pas, misalnya KCL, urea atau yang lainnya.
Mengacu pada teori dasar yang disampaikan pemerintah jika kita menggunakan NPK (misal PONSKA) dosis anjurannya adalah 100 kg urea dan 300 kg NPK/ha
Sementara untuk perbandingan ukuran masing-masing jenis pupuk/ha adalah sbb :
Teori 1:
- Pupuk Nitrogen (urea) : 200 - 250 kg
- Phospor (SP36) : 100 - 150 kg
- Kalium (KCL) : 75 - 100 kg
Selanjutnya waktu pemberian pupuknya juga sangat bervariasi dan perlun perhitungan yang pas karena bisa berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sebagai gambaran apa bila mengacu pada rekomendasi di atas, maka lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Lakukan penyebaran pupuk SP36 ke lahan sawah sesuai dengan dosis yang dianjurkan satu hari sebelum penanaman bibit
2. Setelah umur 7 hari setelah tanam, laukan penyebaran pupuk urea kira-kira 30% (70 kg) dan KCL 50% (kira-kira 40 Kg)
3. Setelah umur 20 hari lakukan penyebaran pupuk urea sebanyak 40%
4. Setelah umur 30 hari lakukan penyebaran p[upuk urea sebanyak 40% dan KCL 50%
Teori 2:
Jika kita menggunakan pupuk seperti di atas (Urea, SP36, KCL) bisa kita lakukan cara tanaman sbb:
1. Sebarkan pupuk SP36 hingga 100% 1 hari sebelum tanam
2. Setelah umur 7 hari sebarkan pupuk urea 30% dan KCL 50%
3. Setelah proses ini dilakukan, maka dilakukan pengecekan dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD) setiap 1 minggu satu kali. Yang perlu diperhatikan adalah, apakah kita perlu menambahkan urea atau tidak. Jika diperlukan penambahan urea, maka lakukan penambahan urea kira-kira 10% saja. Lakukan pengecekan secara berkala sampai dengan tanaman padi berumur 40 hari.
4. Setelah umur 30 hari berikan lagi KCL sebanyak 50%
Ruslia Atamaja
Sumber : Puslibang Tanaman Pangan

Tidak ada komentar:
Write komentar