Artikel Pertanian

Selasa, 18 Oktober 2016

Pengendalian Gulma Tanaman Padi Secara Langsung

Sebagai salah satu organisme pengganggu tanaman (OPT), gulma menjadi pesaing bagi tanaman padi dalam memperoleh hara, air, sinar matahari, CO2, dan lahan. Kehadiran gulma sedikit banyak berpengaruh pada pada produksi padi. Ada beberapa teknik atau cara untuk mengendalikan gulma, salah satunya adalah dengan pengendalian langsung.
Berikut ini beberapa cara pengendalian gulma tanaman padi secara langsung.

1. Penyiangan dengan Tangan
Penyiangan dengan tangan dilakukan tanpa menggunakan alat, gulma dicabut dengan tangan lalu diinjak dengan kaki. Cara ini masih umum dilakukan para petani padi.
Penyiangan gulma dengan tanngan membutuhkan waktu, biaya tenaga yang banyak. Cara ini juga memungkinkan gulma yang memiliki kesamaan morfologi dengan padi tidak tersiangi, misalnya gulma jajagoan. Namun demikian, teknik ini sangat efektif mengendalikan guma semusim dan dua musim.

2. Cara Mekanis
Pengendalian gulma dengan cara mekanis dilakukan dengan menggunakan alat, seperti landak, gasrok, dan mesin penyiangan. Cara ini cocok dilakukan pada pertanaman dengan jarak tanam yang teratur dan lurus.
Penyiangan secara mekanis pengerjannya relatif lebih cepat dibanding penyiangan dengan tangan. Namun cara ini cukup berisiko mengganggu pertumbuhan tanaman, karena dapat menimbulkan kerusakan mekanis pada akar maupun batang tanaman padi.

3. Penggunaan Herbisida
Pengendalian dengan menggunakan herbisida merupakan pilihan terakhir, jika kita ingin menerapkan system pertanian berkelanjutan. Karena penggunaan herbisida secara terus menerus tanpa ada pergantian jenis dapat menimbulkan peledakan gulma tertentu.
Penggunaan herbisida dilakukan pada daerah-daerah sentra padi yang ditanam secara serentak sehingga terjadi kelangkaan tenaga kerja. Selain itu penggunaan herbisida juga dilakukan petani karena biaya yang mahal jika pengendalian gulma dilakukan dengan penyiangan.
Dalam penggunaan herbisida, perlu memperhatikan beberapa kriteria, diantaranya:
- Daya bunuh herbisida terhadap gulma sasaran efektif, terutama pada periode kritis (awal pertumbuhan)
- Mempunyai selektivitas terhadap tanaman pokok
- Murah dana man terhadap lingkungan termasuk pada manusia dan hewan
- Tidak bersifat antagonis bila dicampur dengan herbisida lain
- Tahan terhadap perubahan kondisi cuaca dalam jangka waktu terbatas.

Cara aplikasi herbisida bisanya disemprotkan, dengan waktu aplikasi beragam. Ada yang dilakukan pada saat sebelum tanam, pada tanaman yang sudah ditanam tapi belum tumbuh (pra tumbuh) atau sesudah gulma dan tanaman utama tumbuh, dalam aplikasi herbisida perlu memperhatikan beberapa faktor, yaitu:
- Jenis herbisida yang akan dipakai sesuai dengan gula sasaran
- Dosis pemberian herbisida tepat dan sesuai
- Waktu aplikasi tepat dan benar sesuai dengan pola aksi (pra tanam, pra tumbuh, dan pascatumbuh)
- Waktu penyemprotan sebaiknya pagi hari pada saat angin belum bertiup kencang dan sedang tidak terjadi hujan.
Adapun rekomendasi merek dagang herbisida dapat dilihat pada buku daftar herbisida dalam buku hijau yang diterbitkan oleh Komisi Pestisida.

Sumber :
Hamdan Pane dan Sigit Yuli Jatmiko. 2009. Pengendalian Gulma pada Tanaman Padi.



Penulis: Ume Humaedah (Penyuluh Pertanian Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian); Email: ume_humaedah@yahoo.com

Tidak ada komentar:
Write komentar